Jual Beli Yang Tak Pernah Rugi

”Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam Surga ’Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang kamu sukai, (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. (Q.S. As-Saff:553)

Gimana? Apakah kita tidak tertarik dengan pernigaan yang ditawarkan oleh Allah itu? Jual beli yang tak pernah rugi, yakni dengan beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa kita.

Terkadang kita masih sering lebih mementingkan perniagaan dunia daripada perniagaan akhirat. Seringkali kita memilih absen ketika ada panggilan dakwah atau ketika harus mengisi atau menghadiri sebuah majelis ilmu/halaqah dengan alasan sibuk dengan pekerjaan, keluarga atau yang lain. Bukan berarti tidak boleh bekerja atau menelantarkan keluarga tetapi bagaimana kita manage waktu, tenaga, pikiran, harta dan semua yang kita miliki agar bisa tawazun dalam semua urusan, baik itu dakwah, pekerjaan maupun keluarga. Membawa semua yang kita miliki bersama dakwah. Sehingga tidak ada dikotomi dan dibenturkan antara dakwah dan pekerjaan, antara keluarga dan dakwah, dsb (baca tulisan Rintangan Dakwah)

Ketika ada panggilan dakwah yang mendesak dan saat itu kita sedang sibuk dengan pekerjaan atau urusan yang lain, apa yang akan kita lakukan?

“Katakanlah “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara , istri-istri kamu keluarga-keluargmu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (Q.S. At-Taubah:24)

Coba kita perhatikan bagaimana sikap para sahabat ketika ada seruan jihad? Para sahabat berlomba-lomba dalam menyerahkan hartanya untuk berjuang di jalan Allah. Mereka pun tidak hanya berjuang dengan harta saja tetapi juga dengan diri mereka. Mereka selalu sigap berangkat ketika ada panggilan dakwah dan jihad. Sebagaimana Ja’far bin Abi Thalib yang maju ketika Rasulullah memilih sahabat-sahabatnya yang akan hijrah ke Habsyi (Ethiopia). Begitupula Hudzaifah yang segera berangkat tanpa ragu-ragu ketika ditugaskan Rasulullah sebagai mata-mata.

Saat ini telah terbentang banyak lahan dakwah, menunggu untuk digarap para da’i. Dakwah tidak hanya di mimbar-mimbar masjid, dakwah bisa dimana saja dan kapan saja. Telah terbentang banyak kesempatan beramal tinggal kita mau mengambilnya atau tidak. Tersedia pula banyak kesempatan untuk berjihad di jalan Allah, apakah kita mau menjadi pejuang ataukah hanya sebagai pendukung atau penonton saja?

Sekali lagi, Allah telah menjanjikan keuntungan yang besar terhadap jual beli yang penjualnya adalah kita, pembelinya adalah Allah dan yang kita jual belikan pun berasal dari Allah.

[9:20] Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.

[9:21] Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat daripada-Nya, keridaan dan surga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal,

[9:22] mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.

Sudahkah kita berazam?

“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya)” (AL AHZAB: 23)

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan kritik&saran anda ke komentar berikut

Donasi Dakwah

Donasi Dakwah "Mutsla"

Menebar Manfaat kepada sesama

Donasi ke :
Bank Muamalat no rek 7010115446
Bank BCA no rek 2140695397
a.n Syahroni Nur Wachid

Konfirmasi transfer ke : 082131174151
"Nama-Asal-Jumlah"

Donasi Dakwah Mutsla, menebar manfaat kepada sesama

.

.
Terjemahan Al-qur'an per Kata